fbpx
langitselatan
Beranda » Fenomena Langit Bulan Juni 2017

Fenomena Langit Bulan Juni 2017

Planet-planet masih akan wara wiri di langit malam mengisi fenomena langit bulan Juni. Jangan lewatkan Saturnus yang yang akan mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi dan Mars yang mulai bulan depan akan menghilang dari langit malam.

Planet

Merkurius & Venus. Mengawali bulan Juni, dua planet terdekat dengan Matahari akan tampak sebelum Matahari terbit. Merkurius akan bergeser dari fajar ke senja. Bulan Juni, Merkurius masih meneruskan perjalanannya menuju Matahari atau waktu terbit semakin mendekati waktu terbit Matahari.

Pada tanggal 21 Juni, Merkurius dan Matahari akan terbit dan terbenam bersamaan saat Merkurius berada pada titik terjauh dari Bumi dan mengalami konjungsi superior. Setelah itu, Merkurius akan meninggalkan Matahari. Planet terdekat Matahari ini akan terbit setelah Matahari terbit dan pengamat bisa menemukannya di langit senja setelah Matahari terbenam. Tanggal 28 Juni, Merkurius juga akan bertemu Mars di langit barat.

Venus, si bintang kejora akan tampak di sepanjang bulan Juni. Ia akan menjadi bintang fajar yang terbit 3 jam sebelum Matahari terbit. Kesempatan yang baik untuk melihat Venus yang sedang membentuk sudut ~45º dari Matahari. Saat Merkurius mencapai titik terjauh dari Bumi tanggal 21 Juni, planet Venus akan tampak berpasangan dengan Bulan sebelum Matahari terbit.

Merkurius di bulan Juni bisa ditemukan mengembara dari Rasi Taurus di awal bulan dan berakhir di rasi Gemini di penghujung Juni. Sedangkan Venus, pengembaraannya akan dimulai di rasi Pisces saat awal bulan, dan kemudian menuju Aries dan berakhir di rasi Taurus.

Mars. Bulan Juni akan jadi kesempatan terakhir untuk mengamati si planet merah ini kala senja. Setelah itu, Mars akan menghilang dalam kilau Matahari. Dari hari ke hari, Mars yang akan bergeser dari Taurus ke Gemini akan semakin rendah di ufuk barat setelah Matahari terbenam. Tanggal 28 Juni, Mars akan bertemu Merkurius di ufuk barat, tapi akan sulit untuk diamati karena sudah mendekati horison.

Jupiter. Planet gas raksasa di Tata Surya masih mendominasi langit senja. Jupiter akan tampak sebagai noktah terang di langit malam dengan kecerlangan -2,2 magnitudo, dan bisa diamati sejak Matahari terbenam sampai jelang dini hari. Tanggal 3 dan 4 Juni, Jupiter tampak dekat dengan Bulan di langit sampai keduanya tenggelam di ufuk barat. Pengamat bisa mengamati planet raksasa ini di rasi Virgo dan menikmati satelit Galilean yang mengitari Jupiter dengan menggunakan teleskop.

Saturnus. Bulan Juni jadi waktu terbaik untuk mengamati planet yang terkenal dengan cincinnya ini. Saturnus akan berada pada jarak terdekat dengan Bumi pada tanggal 15 Juni dengan kecerlangan 0 magnitudo. Planet terbesar kedua di Tata Surya ini akan tampak sepanjang malam di rasi Ophiuchus selama bulan Juni. Terbit sore hari dan terbenam pagi hari jadi waktu ideal buat para pengamat berburu foto Saturnus dan cincinnya.

Uranus & Neptunus. Bagi yang punya teleskop, kedua planet es raksasa ini akan tampak sepanjang bulan Juni sejak tengah malam sampai fajar menyingsing. Sepanjang bulan Juni, Neptunus akan terbit sekitar 3 jam lebih dahulu dari Uranus. Awal bulan Juni Neptunus yang setia di rasi Pisces akan terbit tengah malam, dan perlahan bergeser waktu terbitnya ke sebelum tengah malam. Uranus, terbit sekitar 3 jam setelah Neptunus. Mengawali bulan Juni, Uranus akan tampak berdekatan dengan Venus sebelum kemudian semakin tinggi di ufuk timur meninggalkan si bintang kejora. Sepanjang bulan Juni, waktu terbit Uranus yang berada di rasi Aquarius akan bergeser dari pukul 2 dini hari ke tengah malam.

Bulan

Awal bulan Juni akan ditandai dengan kehadiran Bulan sabit berada di fase seperempat awal.

Fase Bulan di bulan Juni. Kredit: Wicak Soegijoko / langitselatan
Fase Bulan di bulan Juni. Kredit: Wicak Soegijoko / langitselatan

1 Juni. Bulan Perbani Awal. Bulan akan tampak sejak Matahari terbenam sampai tengah malam saat Bulan terbenam. Para pengamat langit bisa menikmati langit bebas cahaya Bulan mulai tengah malam sampai jelang dini hari sambil menikmati kehadiran Jupiter dan Saturnus sepanjang malam, serta Venus dan Merkurius yang terbit jelang fajar.

Baca juga:  Gerhana Bulan Total Pertama di 2014

9 Juni. Bulan di titik apogee. Bulan mencapai jarak dari Bumi pada jarak 406.401 km

9 Juni. Bulan Purnama. Bulan akan berada di atas cakrawala sejak Matahari terbenam sampai fajar tiba. Kesempatan baik untuk mengamati Bulan dan kawah-kawahnya. Setelah fase purnama, Bulan secara perlahan akan bergeser waktu terbitnya semakin malam.

Bulan purnama yang tampak adalah Bulan Purnama Mikro atau Bulan purnama yang terjadi saat berada di titik terjauh. Bulan akan tampak 7% lebih kecil dan 15% lebih redup dari Bulan Purnama biasa. Atau kalau dibandingkan dengan Bulan Purnama Super atau Bulan Purnama perigee, Bulan Purnama mikro ini tampak lebih kecil 14% dan lebih redup 30%. Bagi pengamat, perbedaan ini tidak akan mudah dilihat.

17 Juni. Bulan Perbani Akhir. Bulan terbit tengah malam dan terbenam siang hari pada pukul 11:46 WIB. Bulan tampak dari tengah malam sampai jelang fajar.

23 Juni. Bulan di perigee. Bulan mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi yakni 357.937 km.

24 Juni. Bulan Baru. Waktunya pengamatan. Langit akan gelap tanpa cahaya Bulan. Saat yang tepat untuk melakukan astrofotografi Deep Sky atau Bima Sakti. Pada saat ini, Bulan terbit hampir bersamaan dengan terbitnya Matahari. Jadi Bulan dan Matahari akan tampak sepanjang hari. Pengamat bisa menikmati planet-planet tanpa gangguan cahaya Bulan.

Konjungsi terjadi pukul 09:31 WIB. Dan posisi Bulan saat Matahari terbenam mencapai ketinggian plus 3 derajat 27 menit busur dan fraksi iluminasi 1%. Akan jadi tantangan tersendiri untuk bisa melihat Bulan sabit tipis.

Peristiwa

3 Juni — Elongasi Barat Maksimum Venus

3 – 4 Juni — Bulan — Jupiter

Jupiter tampak berpasangan dengan Bulan sejak Matahari terbenam. Pasangan Bulan dan Jupiter yang terpisah 2,5º bisa diamati sampai keduanya terbenam tengah malam di ufuk barat. Kedekatan pasangan Bulan dan Jupiter sudah bisa diamati sejak tanggal 3 Juni.

7 Juni — Merkurius — Pleiades

Pasangan Merkurius dan Pleiades tanggal 7 Juni 2017 pukul 05:15 waktu lokal. Keduanya bisa diamati jelang fajar. Kredit: Star Walk
Pasangan Merkurius dan Pleiades tanggal 7 Juni 2017 pukul 05:15 waktu lokal. Keduanya bisa diamati jelang fajar. Kredit: Star Walk

Merkurius akan tampak berpasangan dengan Pleiades, si bintang tujuh sejak terbit jelang fajar, dan terpisah 5,5º. Merkurius terbit pukul 04:48 WIB. Pasangan ini bisa ditemukan di area horison di arah timur. Pengamat bisa menikmati keduanya pada ketinggian kurang dari 15º, karena satu jam kemudian Matahari terbit dan menjadi penghalang utama untuk mengamati benda langit lainnya.

10 Juni — Bulan — Saturnus

Pasangan Bulan dan Saturnus tanggal 10 Juni 2017 pukul 19:30 waktu lokal. Keduanya bisa diamati sepanjang malam. Kredit: Star Walk
Pasangan Bulan dan Saturnus tanggal 10 Juni 2017 pukul 19:30 waktu lokal. Keduanya bisa diamati sepanjang malam. Kredit: Star Walk

Bulan dan Saturnus akan tampak berpasangan di langit malam sejak keduanya terbit setelah Matahari terbenam. Saturnus akan terbit lebih dahulu pukul 17:59 WIB disusul Bulan masih baru melewati fase purnama. Bulan terbit pukul 18:24 WIB. Pengamat bisa mengamati keduanya yang hanya terpisah 3,4º. Pasangan planet yang terkenal dengan cincinnya dan Bulan cembung besar ini bisa diamati sampai fajar menyingsing.

15 Juni – Oposisi Saturnus

Oposisi Saturnus. Kredit: langitselatan
Oposisi Saturnus. Kredit: langitselatan

Planet yang cincinnya tampak indah itu akan berada pada posisi terdekatnya dengan Bumi tanggal 15 Juni. Jadi jangan lewatkan! Saturnus akan tampak lebih terang dibanding waktu lainnya dan akan dapat dinikmati kehadirannya sepanjang malam. Gunakan teleskop dan kameramu untuk memotret planet cincin ini.

21 Juni — Bulan — Venus

Pasangan Bulan dan Venus tanggal 21 Juni 2017 pukul 04:00 waktu lokal. Kredit: Star Walk
Pasangan Bulan dan Venus tanggal 21 Juni 2017 pukul 04:00 waktu lokal. Kredit: Star Walk

Bulan Sabit tipis dan Venus si bintang Kejora akan berpasangan saat keduanya terbit jelang dini hari. Keduanya terbit beriringan dan hanya terpisah 2,4º. Bulan sabit tua akan terbit terlebih dahulu pada pukul 02:48 WIB, disusul Venus pada pukul 02:51 WIB. Pengamat bisa melihat keduanya dengan mata tanpa alat sampai jelang fajar. Matahari terbit pukul 06:00 WIB.

21 Juni – Solstis (Solstis Musim Panas – Belahan Utara ; Soltis Musim Dingin – Belahan Selatan)

Baca juga:  LEAP: Bertualang Menuju Antariksa yang Tak Terbatas Tanpa Meninggalkan Rumah? Bisa!
Ilustrasi Solstis musim panas bagi mayarakat di Utara atau solstis musim dingin bagi masyarakat di Bumi belahan selatan. Kredit: langitselatan
Ilustrasi Solstis musim panas bagi mayarakat di Utara atau solstis musim dingin bagi masyarakat di Bumi belahan selatan. Kredit: langitselatan

Titik balik musim panas bagi masyarakat di Belahan Bumi Utara dan titik balik musim dingin bagi penduduk di Bumi Belahan Selatan. Selain itu, bagi penduduk di belahan selatan, ini merupakan malam terpanjang dan bagi mereka yang berada di utara, ini adalah siang terpanjang.

Titik balik musim panas akan terjadi tanggal 21 Juni pukul: 11:25 WIB

21 Juni — Konjungsi superior Merkurius

Konjungsi superior Merkurius. Kredit: langitselatan
Konjungsi superior Merkurius. Kredit: langitselatan

Merkurius akan mengalami konjungsi superior, saat dimana Merkurius dan Bumi mengalami papasan terjauh dan Matahari berada di antara Merkurius dan Bumi.  Merkurius tidak akan tampak bagi pengamat karena planet terdekat Matahari ini akan terbit sebelum matahari terbit dan terbenam sebelum Matahari terbenam.

22 Juni — Bulan — Aldebaran

Pasangan Bulan dan Aldebaran tanggal 22 Juni 2017 pukul 05:15 waktu lokal. Kredit: Star Walk
Pasangan Bulan dan Aldebaran tanggal 22 Juni 2017 pukul 05:15 waktu lokal. Kredit: Star Walk

Bulan dan bintang Aldebaran di rasi Taurus akan tampak berpasangan di langit fajar sebelum Matahari terbit. Bulan sabit sedang menuju fase Bulan Baru terbit terlebih dahulu pukul 03:48 WIB dan disusul Aldebaran pukul 04:34 WIB. Keduanya bisa ditemukan di arah timur dan diamati sampai Matahari terbit.

28 Juni — Merkurius — Mars

Pasangan Mars dan Merkurius tanggal 28 Juni pukul 18:)) waktu lokal. Keduanya bisa diamati sesaat setelah Matahari terbenam. Cukup sulit karena keduanya sudha berada rendah di ufuk barat. Kredit: Solar Walk
Merkurius dan Mars tampak sangat rendah di area horison bagian barat. Keduanya hanya terpisah 2,5º dan berada pada ketinggian 7,5 derajat saat Matahari terbenam. Merkurius terbenam terlebih dahulu pukul 18:16 WIB disusul Mars pukul 18:18 WIB.

28 Juni — Bulan — Regulus

Pasangan Bulan dan Regulus tanggal 28 Juni 2017 pukul 20:00 waktu lokal. Kredit: Star Walk
Pasangan Bulan dan Regulus tanggal 28 Juni 2017 pukul 20:00 waktu lokal. Kredit: Star Walk

Bulan sabit dan Regulus, bintang paling terang di rasi Leo ini akan tampak berpasangan sejak Matahari terbenam. Bulan dan Regulus sudah berada di arah Barat ketika Matahari terbenam dan bisa diamati sampai keduanya terbenam pukul 21:44 WIB di ufuk barat. Bulan dan Regulus hanya terpisah 0,1º di langit.

Rasi Bintang & Bima Sakti

Awal Juni, Bima Sakti bisa diamati setelah Bulan terbenam saat tengah malam. Galaksi tempat kita berdiam ini membentang dari Tenggara ke Barat laut setelah Matahari terbenam dan bergeser ke Timur Laut ke Barat Daya saat tengah malam. Akhir Juni juga jadi waktu terbaik menikmati bentangan Bima Sakti ketika Bulan menuju fase bulan baru.

Bintang Sirius di rasi Canis Major, Procyon di rasi Canis Mayor, Rigel Kentaurus di rasi Centaurus,Arcturus di rasi Boötes, Spica di rasi Virgo dan rasi Crux sebagai panduan setelah Matahari terbenam. Tengah malam, ada rasi Crux, Rigel Kentaurus di rasi Centaurus, Vega di rasi Lyrae, juga Arcturus di rasi Boötes, dan Altair di rasi Aquila yang dapat dijadikan panduan dalam pengamatan.

Peta Bintang 1 Juni 2017

Peta Bintang 15 Juni 2017

Kampanye Langit Gelap

Di bulan Juni, Kampanye Globe At Night atau Kampanye langit gelap untuk membangun kesadaran akan pentingnya langit gelap dan efek dari polusi cahaya diadakan dari 16 – 25 Juni. Pengamat diajak untuk mengamati rasi bintang yang sudah ditentukan dari berbagai lokasi untuk mengenali bintang yang bisa dilihat di rasi tersebut. Berapa banyak bintang yang bisa dikenali akan menjadi indikasi tingkat polusi cahaya di area tersebut. Pengamatan bisa dilakukan di area tanpa polusi cahaya maupun area perkotaan yang penuh polusi cahaya.

Pengamat langit utara bisa melakukan pengamatan rasi Herkules, sedangkan pengamat di langit selatan bisa mengamati rasi Scorpius.

Pengamat bisa menggunakan modul yang sudah disediakan untuk melakukan identifikasi bintang dan melihat tingkat polusi cahaya di lokasinya.

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

1 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini

  • kok, yang kehadiran komet itu nggak sekalian dimasukin ke postingannya yang fenomena langit bulan juni tahun 2017?