fbpx
langitselatan
Beranda » Pandangan Terjauh Alam Semesta dengan Sinar-X

Pandangan Terjauh Alam Semesta dengan Sinar-X

Tahukah kalian kalau tipe cahaya itu bermacam-macam? Masing-masing mengungkapkan rahasia-rahasia baru tentang dunia di sekeliling kita, tapi hanya satu tipe yang tampak oleh mata kita.

Untungnya kita telah merancang teleskop yang mampu melihat alam semesta dalam cahaya “tak-tampak.” Sebagai contoh, kawan-kawan kita di Chandra X-Ray Observatory dapat meneliti kosmos dengan melihat tipe cahaya yang disebut sinar-X.

Cahaya sinar-X (atau sinar-X) menampakkan objek-objek yang sangat energetik dan eksotis di ruang angkasa, seperti bintang-bintang yang bertumbukan dan lubang hitam. Foto berikut menunjukkan apa yang bisa kalian lihat pada suatu area di langit malam – yang luasnya agak lebih besar daripada separuh Bulan Purnama – bila kalian melihat sinar-X yang berasal dari area ini.

Foto ini pada kita bagian yang lebih jauh lagi di alam semesta daripada yang pernah dilihat dengan sinar-X sebelumnya. Hampir tiga perempat dari total titik-titik cahaya pada foto ini merupakan lubang hitam yang berjarak sangat jauh, sisanya adalah galaksi. Warnanya menunjukkan tingkat keenergikan tiap objek: objek-objek yang paling tidak energik berwarna merah sedangkan yang paling energik berwarna biru. Kredit: NASA/CXC/Penn State/B. Luo dkk.
Foto ini pada kita bagian yang lebih jauh lagi ke dalam alam semesta daripada yang pernah dilihat dengan sinar-X sebelumnya. Hampir tiga perempat dari total titik-titik cahaya pada foto ini merupakan lubang hitam yang berjarak sangat jauh, sisanya adalah galaksi. Warnanya menunjukkan tingkat keenergikan tiap objek: objek-objek yang paling tidak energik berwarna merah sedangkan yang paling energik berwarna biru. Kredit: NASA/CXC/Penn State/B. Luo dkk.

Sebetulnya, foto tersebut menunjukkan pada kita bagian yang lebih jauh lagi ke dalam alam semesta dari yang pernah kita lihat sebelumnya dengan sinar-X. Objek-objek redup yang dahulu tidak dapat dideteksi kini berhasil diperlihatkan oleh pengamatan baru. Objek-objek ini berjarak antara 11,9 – 12,9 miliar tahun cahaya. Artinya, kita melihat objek yang ada 1-2 miliar tahun setelah Big Bang!

Hampir tiga perempat dari titik-titik cahaya tersebut merupakan lubang hitam. Artinya, terdapat lebih dari 700 lubang hitam di dalam area kecil tersebut. Seandainya seluruh bagian langit seramai ini, akan ada sekitar 1.000 juta lubang hitam yang diam-diam mengintai di luar sana!

Kalian mungkin penasaran bagaimana kita bisa melihat lubang hitam padahal mereka terkenal tidak memancarkan cahaya tipe apapun. (Itu sebabnya mereka dinamai demikian!). Begini, saat lubang hitam melahap materi dan objek di dekatnya, seperti bintang-bintang atau planet-planet, materi tersebut menjadi sangat panas dan mulai berpijar. Objek yang berpijar inilah yang kita lihat.

Lubang-lubang hitam di foto telah memberikan informasi mengenai objek-objek aneh ini kepada para ilmuwan. Bahkan para ilmuwan itu telah mengetahui hal baru: Ketika alam semesta masih muda, lubang-lubang hitam tidak tumbuh membesar dengan cara perlahan-lahan melahap lebih banyak dan semakin banyak materi tetapi kebanyakan tumbuh dengan pesat, seperti bayi atau anak usia remaja. Mereka juga menemukan bahwa seandainya di alam semesta dini lubang hitam supermasif lahir dengan massa sekitar 100 kali massa Matahari, laju pertumbuhannya supaya mencapai massa sekitar satu miliar massa Matahari tentunya sangatlah tinggi dan belum bisa dijelaskan dengan model yang ada sekarang. Seandainya massa awalnya lebih tinggi, sekitar 10.000 – 100.000 kali massa Matahari, laju pertumbuhannya tidak demikian tinggi.

Fakta Menarik: Warna-warna dalam foto ini menunjukkan tingkat keenergikan tiap objek: objek-objek yang paling tidak energik berwarna merah sedangkan yang paling energetik berwarna biru.

[divider_line]

Sumber: Dipublikasi kembali dari Space Scoop Universe Awareness edisi Indonesia

Baca juga:  Naga Angkasa Menyemburkan Kehidupan di Langit Malam
Avatar photo

Ratna Satyaningsih

menyelesaikan pendidikan sarjana dan magister astronomi di Departemen Astronomi Institut Teknologi Bandung. Ia bergabung dengan sub Kelompok Keahlian Tata Surya dan menekuni bidang extrasolar planet khususnya mengenai habitable zone (zona layak-huni). Ia juga menaruh minat pada observasi transiting extrasolar planet.

2 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini

  • Halo mbak penulis, saya mau tanya yg soal lubang hitam dong. Masih blom nangkap knp bisa ke foto. Kok bisa? Saya pernah baca di satu artikel katanya dengan x-Ray pun Black hole masih blom bisa terdokumentasi. Makasih

    • sudah dituliskan ya “Begini, saat lubang hitam melahap materi dan objek di dekatnya, seperti bintang-bintang atau planet-planet, materi tersebut menjadi sangat panas dan mulai berpijar. Objek yang berpijar inilah yang kita lihat.”