fbpx
langitselatan
Beranda » Mungkinkah Ada Kehidupan di Pluto?

Mungkinkah Ada Kehidupan di Pluto?

Ada lautan di bawah permukaan Pluto a.k.a laut bawah tanah. Seperti apa lautnya kita belum tahu. Tapi, kehadiran air di bawah permukaan Pluto bisa jadi indikasi kalau planet katai lainnya di Tata Surya juga memiliki lautan eksotis di bawah permukaannya.

Pertanyaannya, apakah ada kehidupan di Pluto? Atau kita sederhanakan lagi, mungkinkah kehidupan bertumbuh di dasar lautan Pluto? Bagaimana jika ternyata lautan di bawah Sputnik Planitia itu mengandung ammonia?

Foto berwarna Pluto. Kredit: NASA/Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory/Southwest Research Institute
Foto berwarna Pluto. Kredit: NASA/Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory/Southwest Research Institute

Dalam beberapa penelitian sebelumnya, Pluto diduga memiliki lautan di bawah area Sputnik Planitia. Lautan ini yang jadi massa penentu hingga area Sputnik Planitia yang notabene bekas tabrakan asteroid bisa berada di area ekuator Pluto. Lautan bawah tanah yang berukuran hampir 100 km dengan ketebalan 80 km ini, diisi oleh cairan tidak berwarna.

Akan tetapi, tidak demikian menurut William McKinnon dari Universitas Washington di St. Louis. Menurut McKinnon yang juga ikut dalam penelitian reorientasi Pluto bersama tim yang dipimpin Francis Nimmo dan Douglas Hamilton, lautan di Pluto justru seperti sirup.

Skenarionya dimulai 4 milyar tahun lalu ketika Pluto ditabrak oleh obyek dari Sabuk Kuiper sebesar 200 km dan menghasilkan cekungan atau kawah yang kita kenal sebagai Sputnik Planitia. Akibat dari keruntuhan permukaan saat ditabrak, laut di bawa permukaan naik. Air laut yang memiliki kerapatan tinggi kemudian bercampur dengan es nitrogen di permukaan dan menghasilkan massa besar yang menyebabkan Pluto mengalami reorientasi. Hasil reorientasi, Sputnik planitia berada di area ekuator Pluto. Dan akibat dari interaksi gravitasi Pluto dan Charon, area Sputnik Planitia dan seluruh lautan di bawah tanah itu terkunci selalu menghadap Charon.

Menurut William McKinnon, laut bawah tanah Pluto sangat dingin, asin dan kaya amonia. Kondisi ini tidak cocok untuk kehidupan yang kita kenal. Tapi tidak menutup kemungkinan untuk kehidupan eksotis lainnya untuk tumbuh.

Apakah ada ammonia di Pluto? menurut McKinnon, ammonia bisa saja ditemukan di Pluto. Hal ini tak lepas dari hasil pengamatan New Horizons saat berpapasan dengan Pluto. Jadi, ketika New Horizons berpapasan dengan Pluto, ia juga memotret Charon. Hasilnya, ada ammonia di kawah Organa dan area sekelilingnya. Selain di Charon, New Horizons juga menemukan ammonia di salah satu satelit kecil Pluto lainnya. Karena itu, diperkirakan kalau Pluto juga memiliki ammonia seperti halnya Charon.

Di mana ammonia bisa ditemukan di Pluto?

Hasil analisa foto-foto New Horizons memperlihatkan kalau permukaan Pluto justru didominasi oleh es nitrogen, metana dan karbon monoksida. Jika ada ammonia di Pluto, maka kita bisa mencari jejaknya di lautan yang ada di bawah permukaan Sputnik Planitia.

Yang kita ketahui, kehidupan bisa mentolerir banyak hal termasuk kondisi ekstrim seperti tingkat garam yang tinggi, panas ataupun dingin yang ekstrim dll. Menurut McKinnon, kehidupan masih bisa tumbuh dalam kondisi yang jauh dari Matahari. Pada area dimana air sudah membeku kehidupan masih mungkin tumbuh. Permasalahannya, kehidupan eksotis tersebut mungkin sulit kita kenali karena kehidupan yang kita kenal adalah kehidupan di Bumi.

Baca juga:  Eksplorasi Jupiter, Mengenal Dari Dekat si Raja Planet di Tata Surya

Seandainya ada, maka yang bisa diprediksikan adalah organisme yang bisa muncul di lautan bawah tanah itu merupakan organisme primitif. Atau kehidupan pra-sel seperti tipe awal kehidupan yang muncul di Bumi. Hal ini tak lepas dari kondisi lautan yang luar biasa dingin di Pluto. Hanya tipe kehidupan seperti ini yang bisa bertahan, apalagi dengan kandungan ammonia.

Keberadaan ammonia di Pluto menjad salah satu faktor penting untuk menjaga air yang ada di bawa permukaan tetap dalam wujud cair tapi juga memiliki temperatur yang sangat dingin, sampai -98º Celsius. Akibatnya, air dalam wujud cair di Pluto tidak akan seperti air melainkan kental seperti sirup. Jika air tidak berwujud cair, maka tidak ada kehidupan yang bisa tumbuh.

Bagaimana kehidupan bisa bertumbuh di Pluto kita masih belum mengetahuinya. Bahkan untuk bisa memastikan keberadaan air pun saat ini belum bisa dilakukan. Meskipun demikian, memang ada indikasi keberadaan lautan di Pluto. Untuk mengetahui keberadaan lautan di Pluto, dibutuhkan pengukuran gravitasi atau dengan menembakkan radar ke Pluto. Tentunya ini hanya bisa dilakukan jika manusia mengirimkan orbiter yang mengorbit Pluto.

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini