fbpx
langitselatan
Beranda » Fenomena Langit Bulan Juni 2016

Fenomena Langit Bulan Juni 2016

Bulan Juni! Saatnya untuk menikmati keindahan planet-planet yang bak permata menghiasi langit malam. Jadi, siapkan binokuler, teleskop atau cukup dengan mata …. dan nikmati langit. Tulisan ini memang agak terlambat beberapa hari tapi masih bisa digunakan untuk sisa bulan Juni. Menikmati langit kala sahur juga menyenangkan kok…

Planet

Di sepanjang bulan Juni ada beberapa planet yang bisa dinikmati dengan mata tanpa alat. Bahkan tidak perlu begadang untuk bisa menikmati kehadiran planet-planet tersebut. Saatnya menikmati Mars, Jupiter dan Saturnus yang akan tampak sepanjang malam. Bintang Kejora, Venus, tidak akan terlihat di bulan Juni akan tetapi di penghujung bulan Juni, sang bintang kejora ini dapat dilihat meskipun amat sangat rendah di horison setelah Matahari terbenam.

Selain planet-planet yang bisa dinikmati dengan mata tanpa alat, planet Uranus dan Neptunus juga bisa dinikmati kehadirannya di langit oleh para pengamat. Hanya saja dibutuhkan teleskop untuk melihat kedua planet ini.

Merkurius
Di awal Juni 2016, Merkurius terbit pukul 04:21 WIB dan terbenam pukul 16:07 WIB dengan kecerlangan 1.02 magnitudo di antara rasi Cetus dan Taurus. Planet terdekat dengan Matahari ini tidak akan mudah dilihat oleh pengamat. Sekitar satu jam setelah Merkurius terbit, Matahari pun ke luar dari peraduannya. Pengamat tidak akan sempat menikmati kehadiran Merkurius pada ketinggian lebih dari 15-20 derajat.

Merkurius. Kredit: Star Walk
Merkurius. Kredit: Star Walk

Tanggal 5 Juni, Merkurius akan berada pada titik tertinggi di langit fajar dan terbit pukul 04:19 WIB sebelum Matahari terbit pada pukul 05:57 WIB. Setelah tanggal 5 Juni, Merkurius semakin sulit dilihat karena terbit sudah mendekati saat terbitnya Matahari. Di penghujung bulan Juni, Merkurius terbit pukul 05:27 WIB dan terbenam pukul 17:06 WIB dengan kecerlangan -1,4 magnitudo.

Mars
Di sepanjang bulan Juni, planet merah Mars akan setia berada di capit rasi Scorpius si Kalajengking. Planet merah ini akan terbit pukul 16:40 WIB dan bisa dinikmati sampai jelang fajar dengan kecerlangan -1,77 magnitudo. Di penghujung bulan Juni, waktu terbit Mars sudah bergeser lebih awal ke pukul 14:23 WIB dan terbenam pukul 02:42 WIB dengan kecerlangan -1,23 magnitudo.

Mars. Kredit: Star Walk
Mars bersama Phobos dan Deimos di bulan Juni. Kredit: Star Walk

Di awal Juni, Mars yang baru saja berada di posisi terdekatnya dengan Bumi masih sangat terang dan cukup besar untuk dinikmati lewat teleskop. Selain itu pengamat juga bisa melihat kehadiran dua satelit Mars, Phobos dan Deimos. Di penghujung bulan Juni, Mars akan semakin redup.

Untuk menemukan Mars, lihatlah ke arah tenggara setelah Matahari terbenam dan temukan noktah terang berwarna kemerahan di langit atau tepatnya di rasi Scorpius di awal Juni. Di penghujung bulan Juni, planet merah ini sudah bergerak ke rasi Libra, si timbangan, meninggalkan Saturnus dan Antares di rasi Kalajengking.

Jupiter
Planet terbesar di Tata Surya ini akan menjadi salah satu planet yang bisa dinikmati kehadirannya di malam hari. Jupiter akan jadi planet paling terang di langit barat setelah Matahari terbenam.

Jupiter dan satelit Galilean. Kredit: Star Walk
Jupiter dan satelit Galilean di bulan Juni. Kredit: Star Walk

Setelah Matahari terbenam, lihatlah ke zenit di awal Juni dan semakin arah barat di penghujung Juni. Kamu akan menemukan Jupiter, si planet terbesar di Tata Surya. Di awal bulan Juni, Jupiter sudah terbit sejak siang dan baru akan tenggelam tengah malam pukul 00:15 WIB. Jupiter yang masih setia di rasi Leo akan tampak seperti noktah terang di langit dengan kecerlangan -1,63 magnitudo di awal Juni.

Pada tanggal 15 Juni, Jupiter akan berkonjungsi dengan Bulan dan di penghujung Juni, Jupiter akan tampak sampai jelang tengah malam (22:24 WIB) dengan kecerlangan -1,64 magnitudo.

Khusus untuk Jupiter, pengamat bisa menikmati kehadiran ke-4 satelit Galilean yang mengitarinya yakni: Ganymede, Callisto, Io dan Europa. Gunakan binokuler atau teleskop untuk menikmati kehadiran satelit-satelit tersebut. Atau amati Jupiter selama beberapa hari secara rutin dan kenali perubahan posisi ke-4 satelit tersebut saat mengitari Jupiter.

Baca juga:  Infografik: Berkenalan Dengan Tata Surya

Saturnus

Saturnus dan satelit-satelitnya di bulan Juni. Kredit: Star Walk
Saturnus dan satelit-satelitnya di bulan Juni. Kredit: Star Walk

Di bulan Juni, Saturnus akan mencapai oposisi dan bagi pengamat di Bumi, planet cincin ini akan tampak sepanjang malam di antara kaki si Pembawa Ular aka rasi Ophiuchus tak jauh dari rasi Scorpius si Kalajengking. Mengawali bulan Juni, Saturnus terbit pukul 17:46 WIB dengan kecerlangan 0,21 magnitudo dan tenggelam saat fajar. Di akhir bulan Juni, Saturnus terbit sebelum Matahari kembali ke peraduannya pada pukul 15:43 WIB dengan kecerlangan 0,35 magnitudo. Saturnus bisa dinikmati sepanjang malam sampai pukul 04:02 WIB dini hari di rasi Sorpius si Kalajengking.

Lewat teleskop, pengamat akan dapat menikmati cincin Saturnus dengan kemiringan 26 derajat. Selain itu pengamat juga bisa menikmati 4 satelit Saturnus yang paling terang, salah staunya Titan, juga Iapetus.

Uranus

Kenampakan Uranus di bulan Juni. Kredit: Star Walk
Kenampakan Uranus di bulan Juni. Kredit: Star Walk

Planet es raksasa, Uranus terbit pada pukul 02:41 di rasi Pisces di awal bulan Juni dengan kecerlangan 6,22 magnitudo. Kecerlangan ini redup untuk mata tanpa alat. Planet ini akan tampak sejak terbit sampai Matahari terbit di sepanjang bulan Juni. Di penghujung bulan Juni, Uranus akan terbit tengah malam (00:21 WIB) dengan kecerlangan 6,18 magnitudo.

Neptunus

Neptunus di bulan Juni. Kredit: Star Walk
Neptunus di bulan Juni. Kredit: Star Walk

Planet es raksasa, Neptunus terbit tengah malam (00:02) di rasi Aquarius di awal bulan Juni dengan kecerlangan 7,72 magnitudo. Lebih redup dari planet Uranus dan akan tampak sampai Matahari terbit di sepanjang bulan Juni. Di penghujung bulan Juni, Neptunus terbit pukul 22:04 dan tampak sampai jelang fajar dengan kecerlangan 7,68 magnitudo.

Fase Bulan

Fase Bulan. Kredit: langitselatan
Fase Bulan. Kredit: langitselatan

5 Juni — Bulan Baru
Bulan terbit di pagi hari saat Matahari terbit dan terbenam bersama Matahari. Artinya, tidak ada Bulan di malam hari dan langit bebas dari cahaya Bulan. Saat terbaik untuk melakukan pengamatan. Para pengamat bisa menikmati kehadiran planet-planet tanpa terganggu oleh cahaya Bulan. Bulan Baru terjadi satu hari sebelum Bulan mencapai titik terdekatnya dengan Bumi. Bulan terbit pukul 05:53 WIB dan terbenam pukul 17:56 WIB

12 Juni — Bulan Perbani Awal
Bulan akan tenggelam tengah malam. Para pengamat langit bisa menikmati langit bebas cahaya Bulan sampai jelang dini hari sambil menikmati kehadiran planet-planet. Bulan terbit pukul 11:55 WIB dan terbenam pukul 00:06 WIB

20 Juni — Bulan Purnama
Saatnya bermandikan cahaya Bulan sepanjang malam. Bulan akan terbit 4 menit setelah Matahari terbenam atau pada pukul 17:45 WIB dan terbenam pukul 06:22 WIB.

28 Juni – Bulan Perbani Akhir
Bulan terbit tengah malam dan tenggelam siang hari pada pukul 12:08 WIB. Bulan tampak dari tengah malam sampai jelang fajar.

Peristiwa

3 Juni — Oposisi Saturnus
Mengawali bulan Juni, Saturnus akan berada segaris dengan Matahari dan Bumi, dengan Bumi berada di antara Saturnus dan Matahari. Mirip seperti komposisi bulan purnama.

3 Juni — Bulan dan Merkurius
Merkurius dan Bulan hanya terpisah 0,7 derajat di utara Bulan.

3 Juni — Bulan di perigee
Bulan mencapai titik terdekatnya dengan Bumi pada jarak 361100 km.

5 Juni — Elongasi terbesar Merkurius

Elongasi terbesar Merkurius. Kredit: Star Walk
Elongasi terbesar Merkurius. Kredit: Star Walk

Merkurius akan berada pada jarak terjauhnya dari Matahari di arah barat. Waktu yang pas untuk pengamat di belahan bumi selatan untuk menikmati planet terdekat dengan Matahari.

7 Juni — Konjungsi Superior Venus

Venus akan berpapasan dekat dengan Matahari di langit sehingga bintang kejora ini pun menghilang di balik cahaya Matahari. Pada saat konjungsi superior, Matahari berada di antara Venus dan Bumi. Atau, Venus berada pada sisi terjauhnya dari Bumi, dan terjadi dalam satu siklus sinodik planet tersebut (584 hari). Peristiwa konjungsi superior Venus juga menandai akhir kenampakan planet ini kala fajar dan mulai bertransisi untuk hadir kala senja dalam beberapa minggu lagi.

Baca juga:  Makna Ekuinok Musim Semi dan Musim Gugur serta Kulminasi-Atas Matahari di Zenith Tugu Khatulistiwa

Ketika Venus sedang berada pada posisi terjauhnya dari Bumi, ia akan berada pada jarak 1,74 AU dari Bumi. Akibatnya, jika bisa diamati, bintang kejora ini akan tampak sangat kecil dan jauh.

10 Juni — Konjungsi Regulus dengan Bulan

Bulan dan Regulus hanya terpisah 2,2º. Kredit: Star Walk
Bulan dan Regulus hanya terpisah 2,2º. Kredit: Star Walk

Bulan dan bintang Regulus terpisah 2,2º di rasi Leo. Keduanya akan tampak sejak Matahari terbenam sampai Bulan terbenam pada pukul 22:33 WIB.

11 Juni — Konjungsi Jupiter dengan Bulan

Bulan dan Jupiter di langit malam tanggal 11 Juni 2016. Kredit: Star Walk
Bulan dan Jupiter di langit malam tanggal 11 Juni 2016. Kredit: Star Walk

Jupiter hanya terpisah 1,5º dari Bulan. Keduanya terbit hanya berselang 26 menit. Bulan terbit lebih dahulu pada pukul 11:13 WIB disusul Jupiter 26 menit kemudian pada pukul 11:39 WIB. Pengamat bisa menikmati kehadiran pasangan Bulan – Jupiter setelah Matahari terbenam sampai Bulan terbenam pukul 00:21 WIB disusul Jupiter 9 menit kemudian pada pukul 00:30 WIB.

13 Juni — Merkurius & Pleiades

Merkurius dan gugus Pleiades saat menjelang fajar tanggal 13 Juni 2016. Kredit: Star Walk
Merkurius dan gugus Pleiades saat menjelang fajar tanggal 13 Juni 2016. Kredit: Star Walk

Planet terdekat dengan Matahari ini hanya terpisah 6,8 derajat dari gugus bintang Pleiades. Pengamat bisa menikmati kehadiran keduanya di ufuk timur, sebelum Matahari terbit.

15 Juni — Bulan di apogee
Bulan mencapai titik terjauhnya dari Bumi pada jarak 405000 km.

19 Juni — Konjungsi Saturnus dengan Bulan

Bulan dan planet Saturnus 19 Juni 2016. Kredit: Star Walk
Bulan dan planet Saturnus 19 Juni 2016. Kredit: Star Walk

Bulan dan Saturnus akan tampak sebagai pasangan yang terpisah 3,6º di langit malam. Keduanya tampak setelah Matahari terbenam. Saturnus terbit lebih dahulu pada pukul 16: 30 WIB disusul Bulan pada pukul 16:56 WIB. Keduanya akan tampak sampai jelang fajar. Mars juga masih menemani pasangan ini sampai jelang fajar meskipun planet merah ini akan pamit terlebih dahulu, terbenam pada pukul 03:29 WIB dini hari.

19 Juni — Merkurius & Aldebaran

Merkurius dan bintang Aldebaran di langit fajar 19 Juni 2016. Kredit: Star Walk
Merkurius dan bintang Aldebaran di langit fajar 19 Juni 2016. Kredit: Star Walk

Di hari yang sama, selain Bulan dan Saturnus, planet Merkurius dan bintang Aldebaran juga akan tampak berdekatan hanya terpisah 3,8 derajat di langit fajar, sesaat sebelum Matahari terbit pada pukul 0:00 WIB. Merkurius terbit pukul 04:39 WIB.

21 Juni – Solstice (Summer Solstice – Belahan Utara ; Winter Solstice – Belahan Selatan)
Titik balik musim panas bagi masyarakat di Belahan Bumi Utara dan titik balik musim dingin bagi penduduk di Bumi Belahan Selatan. Selain itu, bagi penduduk di belahan selatan, ini merupakan malam terpanjang dan bagi mereka yang berada di utara, ini adalah siang terpanjang.

Konstelasi:

Rasi bintang yang bisa dilihat diantaranya adalah: Libra, Scorpius, Virgo, Lupus, Centaurus, Crux, Leo, Orion, Ophiuchus, Sagittarius, Aquarius, Piscis, Pisces. Rasi Orion, Canis Minor, Canis Mayor, Monoceros dan Gemini hanya bisa dilihat sejak matahari terbenam sampai sebelum tengah malam.

Rasi yang bisa dilihat setelah Matahari terbenam di awal bulan Juni. Kredit: Stellarium
Rasi yang bisa dilihat setelah Matahari terbenam di awal bulan Juni. Kredit: Stellarium
Rasi yang bisa dilihat dari tengah malam sampai jelang fajar di awal bulan Juni. Kredit: Stellarium
Rasi yang bisa dilihat dari tengah malam sampai jelang fajar di awal bulan Juni. Kredit: Stellarium
Rasi yang bisa dilihat dari tengah malam sampai jelang fajar di pertengahan bulan Juni. Kredit: Stellarium
Rasi yang bisa dilihat dari tengah malam sampai jelang fajar di pertengahan bulan Juni. Kredit: Stellarium

Kampanye Langit Gelap
Di bulan Juni, Kampanye Globe At Night atau Kampanye langit gelap untuk membangun kesadaran akan pentingnya langit gelap dan efek dari polusi cahaya diadakan sejak 27 Juni — 6 Juli. Untuk langit utara, lakukan pengamatan rasi Hercules dan untuk langit Selatan, pengamatan rasi Scorpius.

Pengamat bisa menggunakan modul yang sudah disediakan untuk melakukan indetifikasi bintang dan melihat tingkat polusi cahaya di lokasinya.

Seluruh fenomena langit di bulan Juni bisa disimak di Almanak

Clear Skies!

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini