fbpx
langitselatan
Beranda » Jika Awan Kosmik Dilihat dari Tempat Tertinggi dan Terkering di Bumi

Jika Awan Kosmik Dilihat dari Tempat Tertinggi dan Terkering di Bumi

Sebagian foto terlalu bagus untuk tidak diperlihatkan ke orang lain. Ini sering terjadi kalau menyangkut foto-foto ruang angkasa. Misalnya, foto baru dari European Southern Observatory (ESO) berikut. Foto ini memperlihatkan awan gas dan debu (nebula) yang tidak begitu populer, namanya Gum 15.

Awan gas dan debu (nebula) bernama Gum 15. Kredit: ESO.

Foto menawan ini diambil dengan menggunakan teleskop amat besar yang berada di salah tempat terekstrim di Bumi: suatu tempat di Chile yang jauh dari mana-mana dan sangat kering, yaitu Gurun Atacama. Daerah ini sangat tandus sehingga sering dibanding-bandingkan dengan permukaan Mars. Para ilmuwan sering melakukan percobaan di sana yang nantinya akan digunakan pada misi pendarat-pendarat Mars untuk mencari kehidupan. Dan… mereka tidak menemukan apa-apa!

Gurung Atacama juga berada di tempat yang tinggi sekali, 2.500 m di atas permukaan laut. Semakin tinggi tempat teleskop berada, semakin tipis lapisan atmosfer yang harus ditembus supaya bisa melihat bintang-bintang. Atmosfer bisa mengganggu jalannya cahaya yang menjalar dari ruang angkasa menuju teleskop. Itu sebabnya mengapa bintang senantiasa berkedip.

Dengan alasan-alasan di atas, teleskop yang diletakkan di lokasi-lokasi semacam gurun Atacama bisa memotret detil-detil keindahan alam semesta, seperti yang satu ini!

Fakta Menarik: Awan kosmik seperti Gum 15 melahirkan ribuan bintang dalam jangka waktu beberapa juta tahun!

Baca juga:  Selamat Datang di Mars, Curiosity!
Avatar photo

Ratna Satyaningsih

menyelesaikan pendidikan sarjana dan magister astronomi di Departemen Astronomi Institut Teknologi Bandung. Ia bergabung dengan sub Kelompok Keahlian Tata Surya dan menekuni bidang extrasolar planet khususnya mengenai habitable zone (zona layak-huni). Ia juga menaruh minat pada observasi transiting extrasolar planet.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini