fbpx
langitselatan
Beranda » Planet Oleng di Bintang Kembar

Planet Oleng di Bintang Kembar

Sepertinya kita saat ini sedang beraada dalam era exoplanet! Setidaknya saat ini kita sudah menemukan 1075 planet di bintang lain. Dan masih ada ribuan kandidat yang sudah dideteksi oleh Wahana Kepler! Kesemua planet itu punya keunikan tersendiri.  Kalau dulu menemukan planet seukuran Bumi merupakan tantangan besar, kini kita punya daftar panjang planet-planet seukuran Bumi.  Kalau dulu para astronom masih mencari planet hanya pada bintang tunggal, kini planet di bintang berdua sudah pula ditemukan. Dan tidak hanya pada satu sistem.

Planet di Bintang Kembar

Salah satunya planet yang baru saja dikonfirmasikan keberadaannya ini. Planet yang menyandang nama Kepler 413b tersebut memang planet yang ditemukan oleh Wahana Kepler.  Planet yang baru ditemukan ini sangat unik! Tidak saja karena ia berada pada sistem bintang kembar tapi juga karena perilakunya!

Ilustrasi sistem planet Kepler-413b. Kredit: NASA/ESA/STScI
Ilustrasi sistem planet Kepler-413b. Kredit: NASA/ESA/STScI

Planet Kepler 413b, merupakan salah satu planet yang ditemukan Wahana Kepler dalam masa tugasnya mencari planet-planet baru di bintang-bintang yang ada di rasi Cygnus si Angsa.  Kepler 413b ditemukan mengitari sepasang bintang katai oranye dan katai merah yang berada pada jarak 2300 tahun cahaya setiap 66 hari.

Menariknya, planet Kepler 413b tersebut bergerak liar bak gasing yang tidak stabil yang berputar pada sumbunya. Dalam 11 tahun, sumbu rotasi planet Kepler-413b ini mengayun bak pendekar mabuk dengan kemiringan 30 derajat. Planet yang berputar pada sumbunya mirip dengan gasing yang dilepaskan dan berputar pada sumbunya. Saat diperhatikan, perputaran gasing itu akan menyebabkan terjadinya pergeseran. Nah itulah yang disebut sebagai presesi atau pergeseran orientasi sumbu rotasi planet secara bertahap setiap satu putaran. Untuk Bumi, orientasi sumbu rotasinya akan kembali ke posisi semula dalam waktu 26000 tahun dengan kemiringan orbit 23,5 derajat.

Akibatnya, sangat dirasakan oleh si planet itu sendiri. Terjadi perubahan yang cepat dan drastis pada musim planet. Jika dibayangkan, kita seperti hidup di sebuah planet dengan musim yang tak menentu dan kita tak bisa memastikan pakaian seperti apa yang akan dikenakan apakah pakaian tipis ala musim panas ataukah pakaian tebal di tengah  musim dingin? Situasi inilah yang harus dihadapi di planet Kepler-413b sebuah dunia asing yang tampak oleng yang dilihat Wahana Kepler.

Tapi itu cuma imajinasi liar yang bisa dibangun untuk berandai-andai karena pada kenyataannya, planet Kepler 413b berada dekat dengan bintang, lebih dekat dari tepi dalam zona laik huni. Artinya, planet ini lebih hangat atau panas sehingga kehidupan tidak akan bisa bertumbuh di sana. Tak hanya itu, planet Kepler 413b yang massanya 65 massa Bumi, merupakan planet Neptunus Super alias planet gas raksasa yang tidak memiliki permukaan.

Baca juga:  Karakteristik Bintang Masif yang sangat Muda: Orasi purna tugas Prof. Dr. Pik Sin Thé

Keunikan lainnya, bidang orbit Kepler 413b memiliki kemiringan 2,5 derajat terhadap bidang orbit si bintang kembar induknya. Dalam 11 tahun, orbit planet juga tampak bergoyang kecil atau  oleng  saat mengitari pasangan bintang Kepler 413(AB) tersebut.

Penemuan Kepler 413b
Planet Kepler 413b seperti halnya planet yang ditemukan Wahana Kepler lainnya, ditemukan lewat metode transit dimana Kepler melihat perubahan cahaya bintang kala planet melintas di antara planet dan bintang.

Untuk menemukan Kepler 413b, para astronom meneliti data Kepler selama 1500 hari dan melihat adanya 3 transit dalam 180 hari pertama ( 1 transit membutuhkan waktu 66 hari), dan 800 hari kemudian tidak ada transit yang terjadi. Setelah 800 hari, para astronom menemukan adanya 5 transit secara berurutan.

Diprediksikan, transit berikutnya tidak akan terjadi sampai tahun 2020. Penyebabnya bukan saja goyangan pada orbit planet melainkan juga karena diameter bintang yang kecil. Tak hanya itu, bidang orbit kedua bintang juga tidak persis sebidang dengan line of sight (LOS) atau pandangan pengamat.  Line of sight aka LOS merupakan pandangan yang tidak terhalang antara pengamat dan obyek.

Efek dari goyangan orbit, dari sudut pandang pengamat orbit akan tampak bergerak naik turun. Perubahannya cukup besar sehingga ada saat dimana si planet “tidak melintas” di depan bintang jika di lihat dari Bumi. Agar lebih mudah. coba bayangkan roda sepeda yang digeletakkan di tanah pada sisinya kemudian diputar. Roda akan tampak bergetar. inilah yang terjadi pada orbit si planet. Sekarang, bayangkan lagi kita menempatkan gasing yang berputar di tepi horisontal roda yang sedang berputar itu. Keduanya akan tampak bak gerak planet yang bergoyang atau tampak oleng akibat presesi rotasinya.

Pertanyaannya, mengapa planet bisa tidak sejajar dengan bintangnya masih jadi pertanyaan. Apakah ada obyek lain yang menyebabkan terjadinya kemiringan orbit ataukah ada bintang ketiga yang terikat secara gravitasi dengan sistem dan mempengaruhi gerak planet tersebut.

Jawabannya memang belum ada, tapi diduga ada planet lain di sistem tersebut yang belum ditemukan oleh para astronomi. Dan kehadiran “mayoritas yang diam” inilah yang sedang dicari oleh Veselin Kostov dari Space Telescope Science Institute (STScI) dan Johns Hopkins University (JHU) di Baltimore, Md, bersama rekan-rakannya dalam penelitian lanjutan mereka untuk mencari planet-planet lain di sistem kembar Kepler-413(AB).

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini