fbpx
langitselatan
Beranda » Kupu-kupu Angkasa Terbang ke Arah yang Sama

Kupu-kupu Angkasa Terbang ke Arah yang Sama

Bagaikan helaan napas terakhir, bintang-bintang seperti Matahari di akhir masa hidupnya menggembungkan gas yang berada pada lapisan luar. Gas ini melayang ke angkasa dan membentuk awan indah dan menakjubkan, yang disebut planetari nebula (meskipun tidak ada hubungannya dengan planet). Ada berbagai macam bentuk awan. Salah satunya adalah planetari nebula bipolar. Awan ini tampak berbentuk seperti jam pasir atau kupu-kupu raksasa di sekeliling sisa-sisa bintang asalnya.

 Sebuah planetari nebula bipolar yang bintang asalnya mempunyai semburan dahsyat, yang melontarkan materi dari kutub utara dan selatannya. Kredit: NASA/ESA/Josh Barrington.

Sebuah planetari nebula bipolar yang bintang asalnya mempunyai semburan dahsyat, yang melontarkan materi dari kutub utara dan selatannya. Kredit: NASA/ESA/Josh Barrington.

Bentuk planetari nebula dipengaruhi oleh bintang asalnya dan lingkungannya, seperti misalnya apakah si bintang mempunyai planet atau bintang lain yang mengelilinginya. Bentuk nebula bipolar termasuk golongan terekstrim. Foto ini menunjukkan alasannya: bintang asal si nebula mempunyai semburan dahsyat yang melontarkan materi dari kutub utara dan selatannya! Hasilnya adalah awan berbentuk kupu-kupu yang fantastis dan halus.

Tiap planetari nebula berasal dari bintang yang berbeda dan tidak pernah berdekatan untuk saling bersentuhan. Meskipun demikian, para astronom yang mengamati 100 planetari nebula di pusat Galaksi Bimasakti menemukan sebagian besar planetari nebula bipolar di area itu bersikap sama anehnya. Pusat Bimasakti adalah tempat yang sangat semrawut, tapi di sana planetari nebula itu berbaris ke arah yang sama! Mereka tampak seperti sedang rebah di sepanjang piringan Galaksi kita.

Si bintang asal betul-betul membentuk nebula-nebula itu, tapi penemuan baru ini menunjukkan kalau ada sumber penyebab lain yang lebih misterius: Galaksi kita. Para astronom menduga bulge di pusat Galaksi kita (bayangkan telur ceplok, bulge itu adalah bagian kuning telurnya) itu bertindak seperti magnet raksasa, menyebabkan planetari nebula bipolar itu berderet seperti halnya serbuk besi berada di dekat magnet.

Fakta Menarik: Jantung Bimasakti dipadati oleh gas, debu, dan bintang. Tempat ini disebut bulge dan itulah sebabnya mengapa kita hanya bisa melihat sebagian kecil bintang-bintang dari seluruh bintang yang ada di Galaksi kita. Di bulge terdapat banyak sekali debu dan gas sehingga kalian tidak bisa mengintip ke dalamnya, apalagi melihat sisi seberangnya.

Sumber: Universe Awareness Space Scoop

Baca juga:  Jupiter Dalam Tiga Cahaya Berbeda
Avatar photo

Ratna Satyaningsih

menyelesaikan pendidikan sarjana dan magister astronomi di Departemen Astronomi Institut Teknologi Bandung. Ia bergabung dengan sub Kelompok Keahlian Tata Surya dan menekuni bidang extrasolar planet khususnya mengenai habitable zone (zona layak-huni). Ia juga menaruh minat pada observasi transiting extrasolar planet.

1 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini

  • Mohon maaf dan mohon idzin saya telah mengunduh panduan roket air dan panduan Marsiano-launcher,karena siswa saya bersmangat untuk mengikuti lomba roket air di UI,bulan depan.Saya juga memohon bimbingan apabila tidak keberatan apakah siswa saya bisa berlatih menerbangkan roket air ditempat anda?(penulis buku),karena waktu mendesak apakah saya dapat memesan launcher yang siap pakai? terima kasih