fbpx
langitselatan
Beranda » Pelangi Api di Langit Ambon Manise

Pelangi Api di Langit Ambon Manise

Sekitar jam 2 siang, hari Jumat 15 Februari 2013, seluruh warga kota Ambon dihebohkan dengan kemunculan warna-warni indah di angkasa secara tiba-tiba. Warna-warni dengan komposisi warna merah, oranye, kuning, biru, hijau tersebut sangat menarik perhatian warga yang tengah sibuk dengan aktivitas mereka. Tidak ada tanda-tanda hujan sama sekali, langit sangat cerah dan suhu di siang itu mungkin sekitar 27ºC sampai dengan 30º C.

Alhasil, ada banyak pendapat warga mengenai fenomena tersebut. Ada yang beranggapan kalau yang tampak itu pelangi, ada juga yang menganggap kalau itu adalah aurora, tirai cahaya yang sering tampak di  kutub Bumi. Sebagai masyarakat awam, mereka menghubungkan kejadian tersebut sebagai tanda-tanda akan terjadi suatu kejadian besar. Bahkan ada juga yang menduga ini adalah tanda-tanda kiamat. Apalagi saat fenomena warna-warni bak pelangi itu muncul. ada juga fenomena alam lain yakni mendekatnya sebuah Asteroid ke lintasan orbit Bumi. Apalagi malam harinya, datang berita kalau ada meteor yang meledak di Rusia. Tak pelak masyarakat jadi mengasosiasikan kejadian ini sebagai pertanda buruk dan menimbulkan tanda tanya besar dalam benak masyarakat kota Ambon tentang keadaan dunia ini. Bahkan ada juga yang panik melihat kejadian tersebut.

Keindahan fenomena warna-warni di angkasa bertahan hampir 30 menit dan hampir seluruh warga kota Ambon yang mengabadikannya dengan kamera ponsel maupun kamera digital.

Pelangi Api di kota Ambon. Kredit: Rilond
Pelangi Api di kota Ambon. Kredit: Rilond
Pelangi Api di kota Ambon. Kredit: Rilond
Pelangi Api di kota Ambon. Kredit: Rilond

Setelah dicari tahu, ternyata fenomena siang itu merupakan Pelangi api atau Fire Rainbow yang mungkin sangat jarang terjadi dan mungkin saja ini kali pertama muncul di langit kota Ambon Manise. Pertanyaan yang kemudian muncul, apakah fenomena pelangi api atau fire rainbow atau circumhorizon arc ama seperti pelangi yang biasa terjadi saat hujan rintik? Meskipun diberi nama Pelangi Api, sesungguhnya ia bukanlah jenis pelangi maupun api. Proses terjadinya hampir sama dengan terjadinya pelangi, tetapi mekanisme proses terjadinya pelangi api sangatlah jauh berbeda. Secara sederhana pelangi api ini dapat didefinisikan sebagai awan yang berwarna-warni.

Pelangi biasa dibentuk oleh proses refraksi, refleksi dan dispersi dalam tetesan air hujan. Pelangi api terjadi di lapisan atmosfer ketika matahari berada pada sudut elevasi tinggi, biasanya lebih dari 58º di atas Horizon (titik pertemuan kaki langit dengan permukaan laut) . Menurut World Meteorological Organization ada 10 jenis awan, dan dari kesepuluh jenis awan tersebut,  circumhorizon arc terjadi pada awan jenis Cirrus yang terdiri dari kristal-kristal es yang mampu menghalangi datangnya cahaya matahari sehingga dapat memungkinkan terjadinya circumhorizon arc.

Bagaimana fenomena ini dapat terbentuk di langit? Di Fisika, kita mengenal istilah Difraksi cahaya. Difraksi cahaya merupakan penyebaran gelombang cahaya yang terjadi karena pembelokan arah rambat cahaya oleh suatu penghalang. Biasanya dalam fisika, penghalang ini berupa kisi yaitu celah yang sangat sempit sekali. Kalau pelangi terjadi disebabkan karena proses refraksi, refleksi dan dispersi maka secara sederhana, proses terjadinya fenomena circumhorizon arc ini terjadi karena adanya difraksi. Pancaran cahaya Matahari yang merupakan sumber gelombang cahaya akan disebarkan dan dibelokan dari arah rambatannya melalui kristal-kristal es heksagonal pada awan Cirrus yang tebal, dimana awan cirrus bertindak sebagai celah majemuk untuk membelokan gelombang cahaya matahari ini. Gelombang cahaya matahari yang memasuki awan Cirrus secara vertikal dan yang telah dibelokan itu akan tertinggal di bagian bawah (yang kelihatan oleh pengamat di Bumi) dan dipisahkan menjadi berbagai warna yang kita lihat berwarna-warni sebagai fire rainbow atau pelangi api.

Baca juga:  Menjejak Jupiter 2.0 di Tata Surya 2.0
Avatar photo

Rilond Matital

Pria Kelahiran Ambon 9 April 1992 yang sangat mencintai dunia Sains dan Teknologi. Terlebih lagi dia adalah pecinta Astronomi, Fisika dan Komputer. Saat ini Rilond sedang menempuh studi sebagai mahasiswa Jurusan Fisika FMIPA Universitas Pattimura angkatan 2010. Berbagi ilmu, itulah salah satu aktvitasnya dimana ia juga menjabat sebagai ketua Amboina Astronomy Club. Sebagai ketua AAC, tak pelak ia harus terus belajar lebih dalam tentang astronomi supaya dapat berbagi ilmunya untuk mengajar Astronomi dan Astrofisika di sela.sela aktivitas perkuliahannya yang sangat padat. Pria 20 tahun ini pernah menjadi peserta OSN 2009 bidang Astronomy di Jakarta dari Provinsi Maluku bersama temannya yang lain. Bersama Heka Leka Foundation, ia bergabung sebagai Malessy atau pengajar pada untuk Study Course Cahaya Benteng.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini