fbpx
langitselatan
Beranda » Gelembung dalam Gelembung

Gelembung dalam Gelembung

Astronom berhasil mengabadikan kejadian yang sangat spesial di angkasa, yaitu “planetari nebula yang terlahir kembali”.  Gelembung gas ini berada di dalam gelembung yang sebelumnya terbentuk atau nebula, seperti yang kamu lihat pada foto.  Sebagian besar bintang akan berubah menjadi nebula di akhir hidupnya dan kadang seperti dalam kasus ini, mereka mengalami hal yang sama dua kali.

Nebula di dalam Nebula… sebuah nebula yang terlahir kembali. Kredit: NASA/CXC/IAA-CSIC/M.Guerrero et al/STScI/ESA/XMM-Newton/NSF/NOAO/KPNO

Ketika bintang seperti Matahari kehabisan bahan bakar, ia akan mengembang menjadi bintang yang sangat besar yang dinamai raksasa merah. Bintang  ini ukurannya bisa lebih dari sepuluh kali ukuran Matahari sekarang. Ketika sudah jadi raksasa merah, bintang akan sulit untuk menahan lapisan terluarnya sehingga lapisan ini kemudian diembuskan dan lepas ke angkasa. Di dalam bintang, masih ada inti yang terus menerus menyerang lapisan luar “yang longgar”  dengan radiasi sehingga mereka kemudian berubah menjadi planetari nebula – kumpulan awan gas warna warni yang bersinar.

Tapi dalam kasus yang sangat langka, inti bintang bisa melakukan beberapa tipuan: ia mengembang dan berubah menjadi nebula. Inilah yang disebut “planetari nebula yang dilahirkan kembali”.  Kalau dibandingkan dengan masa hidup bintang, nebulae (bentuk jamak dari nebula) masa hidupnya lebih pendek. Mereka akan menghilang di angkasa hanya dalam beberapa ribu tahun. Dan ini juga yang membuat nebula sulit untuk dikenali, apalagi si nebula yang dilahirkan kembali. Ia lebih sulit untuk dilihat. Tapi, sekarang para astronom berhasil mengabadikan salah satu nebula yang terlahir kembali itu dengan kamera!

Fakta menarik: Berabad – abad lalu para pecinta langit mengira mereka sedang melihat planet gas ketika mereka melihat kumpulan gas warna warni di angkasa. Karena itu mereka menyebutnya planetari nebula.

Sumber : Space Scoop Universe Awareness

Baca juga:  Akankah Hujan Meteor Camelopardalids Menjadi Badai di Bulan Mei?
Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini