fbpx
langitselatan
Beranda » Astronom Menemukan Kehidupan di… Bumi?!

Astronom Menemukan Kehidupan di… Bumi?!

Pada foto, Bulan tampak seperti sedang sabit dan purnama di saat yang sama! Itu karena ada cahaya Matahari yang terpantul dari permukaan Bumi dan menyinari sisi Bulan yang tidak berhadapan dengan Matahari. Inilah yang disebut cahaya Bumi. Baru-baru ini, para astronom menggunakan cahaya Bumi untuk membantu mencari alien atau makhluk asing.

Cahaya Bumi menyebabkan Bulan tampak sabit dan purnama di saat bersamaan. Kredit : X-ray: NASA's Chandra X-ray Observatory/ESA's XMM-Newton; Optical: Cerro Tololo Inter-American Observatory

Tanda-tanda kehidupan bisa ditemukan dalam sejumlah gas tertentu di atmosfer planet seperti oksigen, ozon, metana dan karbon dioksida. Dan para astronom dapat mengetahui gas apa saja yang ada di atmosfer planet dengan mempelajari cahaya yang dipantulkan oleh si planet – cahaya Planet tersebut.

Tapi, sinar planet ini sangat redup dan tenggelam dalam terangnya cahaya bintang, sehingga sulit untuk diamati.  Namun ketika cahaya bintang dipantulkan oleh planet, sesuatu terjadi pada cahaya itu dan mengubah beberapa sifatnya. Bagi para astronom cahaya yang berubah tersebut “terpolarisasi”.  Karena itu, dengan mengamati secara khusus cahaya yang terpolarisasi itu, astronom dapat memilah cahaya redup dari planet.

Para astronom pun mencobanya dengan mempelajari cahaya Bumi. Hasilnya, mereka bisa mengetahui kalau sebagian atmosfer Bumi merupakan awan dan di permukaannya terdapat lautan dan tumbuhan. Artinya, para astronom menemukan kehidupan di Bumi! Mungkin hal ini terdengar bodoh, tapi metode baru tersebut bisa diterapkan untuk mencari kehidupan di planet lain di alam semesta!

Fakta menarik : Awan di Bumi memantulkan lebih banyak cahaya Matahari daripada lautan dan daratan. Artinya, cahaya Bumi akan lebih terang jika sedang berawan.

Sumber : Space Scoop Universe Awareness

Baca juga:  Bagaimana kita mengetahui umur alam semesta?
Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

5 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini

  • Terlalu jauhnya jarak antara Bumi dan Objek ( Planet ) yg diteliti menjadi hal yang sangat sulit di pecahkan,, karena data2 yg terlihat dalam hasil penelitian saat ini adalah data yg terjadi di masa lampau, bahkan bisa millyaran tahun lalu.

  • menarik, dengan kata lain lewat atmosfir bisa ketahuan ada kehidupan atau ga dari suatu planet,

  • kalo seandainya di diruang antar bintang yg jauhnya ratusan / ribuan tahun cahaya ada materi yg bisa memantulkan cahaya dari bumi,bisa dong kita melihat masa lalu bumi…seperti film yg diputar ulang