fbpx
langitselatan
Beranda » Ketika Keluarga Planet Kehilangan Anggotanya

Ketika Keluarga Planet Kehilangan Anggotanya

Planet itu apa sih? Mestinya tidak sulit menjawab pertanyaan ini, tapi beberapa tahun belakangan pertanyaan ini sudah membikin para astronom pusing tujuh keliling! Ketika akhirnya mereka menemukan jawabannya, jawaban itu mengandung konsekuensi serius: jumlah planet di Tata Surya kita menyusut dari sembilan menjadi delapan!

Ilustrasi Eris. Kredit :ESO/L. Calçada and N. Risinger

Planet yang “ditendang” dari keanggotaan Tata Surya itu bernama Pluto. Hingga saat itu Pluto merupakan planet terjauh dari Matahari dan juga planet terkecil di Tata Surya. Saking kecilnya — bahkan lebih kecil dari Bulan — banyak astronom yang berpendapat jika Pluto bukanlah sebuah planet. Kelompok astronom ini malah mengatakan bahwa Pluto termasuk keluarga objek-objek kecil yang ditemukan di bagian Tata Surya sebelah luar.

Pada tahun 2005, astronom menemukan suatu objek di Tata Surya sebelah luar, yang kemudian dinamai Eris. Para astronom menduga Eris lebih besar dari Pluto. Dari penemuan ini, takdir Pluto telah ditentukan: dia tak akan lagi disebut sebagai planet. Para astronom menciptakan sebutan baru untuk Pluto, Eris, dan objek-objek lain yang sejenis, yaitu ‘planet kerdil.’

Akan tetapi, kini astronom bisa mengukur ukuran si kerdil Eris dengan lebih teliti dan mendapati Eris sama sekali tidak lebih besar dari Pluto. Keduanya hampir sama besarnya! Siapa tahu, seandainya astronom telah mengetahui ukuran Eris pada tahun 2005, Pluto barangkali masih tetap menjadi anggota keluarga planet.

Fakta menarik : Saat ini belum ada definisi tunggal untuk “galaksi” yang telah disepakati astronom sedunia! Masalahnya terletak pada banyaknya kelompok-kelompok kecil galaksi yang telah ditemukan belakangan ini, yang mengaburkan batas antara apa itu gugus bintang dan apa itu galaksi.

Sumber: Space Scoop Universe Awareness

Baca juga:  Ada yang Memanggil Ghostbusters?
Avatar photo

Ratna Satyaningsih

menyelesaikan pendidikan sarjana dan magister astronomi di Departemen Astronomi Institut Teknologi Bandung. Ia bergabung dengan sub Kelompok Keahlian Tata Surya dan menekuni bidang extrasolar planet khususnya mengenai habitable zone (zona layak-huni). Ia juga menaruh minat pada observasi transiting extrasolar planet.

1 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini