fbpx
langitselatan
Beranda » Bintang : Penunjuk Arah di Langit

Bintang : Penunjuk Arah di Langit

Saya menulis artikel ini setelah berbincang dengan sanak saudara yang bersekolah di pelayaran. Dia bertamu bersama kedua temannya yang juga dari pelayaran. Salah satu topik pembicaraan adalah mengenai worst case scenario, ketika GPS di kapal mati dan kompas pun rusak. Pengetahuan tentang benda langit pun menjadi wajib bagi para taruna pelayaran sebagai sarana mencari arah mata angin.

Ursa Mayoris, rasi penentu arah utara. kredit : Johannes Hevelius

Pelajaran sains di sekolah dasar mengajarkan kita bahwa para pelaut dahulu menentukan arah dengan bintang pari (setara dengan Crux) dan bintang biduk (setara dengan Ursa Major). Kedua rasi bintang tersebut menunjukkan arah Selatan dan Utara. Ketika saya tanyakan, jawaban spontan yang muncul adalah “Sirius”. Jawaban bintang paling terang di Canis Major ini cukup mengagetkan saya yang mengekspektasikan jawaban standar seperti Crux dan Ursa Major.

Ternyata ada sekitar 70-an benda langit penunjuk arah yang mereka pelajari di pelayaran. Benda langit ini tidaklah harus rasi bintang, tapi juga bisa bintangnya sendiri seperti Sirius (Alpha Canis Major) yang tampak pada saat fajar di awal bulan Agustus atau pun summer triangle (segitiga musim panas) yang terdiri dari Altair (Alpha Aquilla), Deneb (Alpha Cygnus), dan Vega (Alpha Lyra) yang membantu menunjuk arah Utara.

Rasi Orion (sang pemburu) bisa dengan mudah digunakan sebagai penunjuk semua arah mata angin. Posisinya yang berada di sekitaran ekuator juga dapat menjadi penunjuk posisi lintang pengamat. Semakin miring ke Utara rasi Orion berarti semakin ke besar Lintang Selatan pengamat, demikian sebaliknya. Penunjuk arah Utara adalah kepala sang pemburu yang berupa kumpulan bintang kecil.

Segitiga musim panas. kredit : Tomruen / wikipedia

Dua rasi bintang paling populer sebagai penunjuk arah adalah Crux (salib selatan) dan Ursa Major (beruang besar). Cukup tarik garis lurus bintang yang atas dan bawah ke arah horizon maka akan ketemu arah Selatan. Sementara Ursa Major cukup tarik garis lurus bintang dua bintang terangnya yang ada di bagian kotak.

Matahari jelas penentu paling mudah dicari. Benda langit ini akan selalu tampak terbit di Timur dan terbenam di Barat, tidak pernah sebaliknya atau berbuat serong ke Utara – Selatan. Bulan pun dapat menjadi penentu dengan memperhatikan sisi terang dan gelapnya. Ingatlah selalu bahwa sisi terang akan senantiasa menghadap ke Matahari. Maka jika tampak sore hari, sisi terang Bulan akan menghadap arah Barat sebaliknya jika pagi menghadap arah Timur. Jika kondisi Bulan saat purnama maka cukup tunggu ke arah mana dia terbenam.

Saya cukup paham tulisan ini pasti kurang menggambarkan situasi sebenarnya, karenanya saya rekomendasikan untuk download piranti lunak peta bintang seperti halnya Sideralis, Stellarium, atau yang lainnya dan cari nama-nama tersebut di atas.

Baca juga:  Fenomena Langit Bulan Januari 2022

B. Adi Nugroho

seorang astronom amatir yang saat ini bekerja di maskapai penerbangan nasional Indonesia dengan pengalaman melingkupi operasional penerbangan, perencanaan jaringan penerbangan dan armada sejak tahun 2008. Memiliki ketertarikan di bidang musik, fotografi, sejarah, dan manajemen.

2 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini

  • Kak ada gak freeware seperti stellarium?? Yang lebih bagus dari stellarium 😀

  • saya boleh nanya gak? apabila kita menemukan orion, yang dimaksud arah barat itu di sebelah mananya orion ya? saya masih bingung apabila melihat orion.