fbpx
langitselatan
Beranda » Exoplanet Super Bumi Pertama di Bintang Serupa Matahari

Exoplanet Super Bumi Pertama di Bintang Serupa Matahari

Penemuan planet super Bumi pada bintang deret utama di tahun 2005 menjadi awal perjalanan era baru penemuan planet-planet berukuran Bumi tersebut. Sampai saat ini sudah ditemukan 28 planet super Bumi dengan ukuran beragam dari 1,9 – 9,4 massa Bumi. Apakah pencarian ini berhenti? Tidak juga.

Pencarian terus berlanjut. Selama ini planet super Bumi yang ditemukan tersebut rata-rata mengitari bintang katai merah atau bintang kelas K dan M yang lebih dingin dari Matahari. Namun tak berarti bahwa tidak ada planet super Bumi yang mengitari bintang sekelas Matahari.

Steven Vogt dari University of California, Santa Cruz, dan Paul Butler dari Carnegie Institution of Washington, berhasil menemukan 6 exoplanet bermassa kecil mengelilingi dua buah bintang dekat yang serupa Matahari. Di antara planet-planet tersebut, dua di antaranya merupakan planet super Bumi yang sekaligus menjadi 2 planet super Bumi pertama yang ditemukan mengelilingi bintang serupa Matahari.

Penemuan ini juga mengindikasikan kalau planet bermassa kecil sebenarnya merupakan fenomena umum yang ada di sekeliling bintang. Dan tak bisa dipungkiri kalau penemuan ini justru menjadi indikasi bahwa penemuan planet serupa Bumi yang memiliki potens kehidupan bukan lagi menjadi sebuah harapan kosong. Bukan tak mungkin kalau dalam beberapa tahun ke depan planet seperti itu berhasil ditemukan. Apalagi dalam tahun-tahun mendatang berbagai misi pencarian exoplanet juga akan diluncurkan.

Planet – planet bermassa kecil tersebut ditemukan dengan menggabungkan data yang dikumpulkan oleh teleskop Keck di W. M. Keck Observatory, Hawaii dan Anglo-Australian Telescope (AAT) di New South Wales, Australia.

Sistem Keplanetan 61 Virginis

Bintang 61 Virginis yang bisa dilihat dengan mata bugil dari Bumi. Kredit : NASA
Bintang 61 Virginis yang bisa dilihat dengan mata bugil dari Bumi. Kredit : NASA

Dari planet-planet yang ditemukan tersebut, tiga di antaranya mengorbit bintang 61 Virginis, yang merupakan bintang serupa Matahari. Bintang ini berada pada jarak 27,8 tahun cahaya dan bisa dilihat dengan mata bugil pada kondisi langit yang gelap di rasi Virgo. Bintang 61 Virginis (61 Vir) merupakan bintang deret utama yang memiliki kemiripan dengan Matahari dalam hal usia, massa dan parameter lainnya. Sebagai perbandingan, 61 Vir memiliki massa 0,96 massa Matahari, dimeter 0,94 diameter Matahari serta luminositas 0,78 luminositas Matahari. Hampir serupa bukan?

Di bintang 61 Vir inilah Vogt dan rekan-rekannya berhasil menemukan ada 3 buah planet dengan massa 5, 18 dan 22,9 massa Bumi tengah mengorbit bintang tersebut. Tak hanya itu. Tim lain yang melakukan pengamatan dengan teleskop Spitzer milik NASA berhasil menemukan cincin debu yang tebal di area yang cukup jauh di sistem ini, seperti halnya Pluto dari Matahari. Debu tersebut tampaknya terbentuk dari tabrakan obyek berupa komet pada area terluar sistem yang dingin.

Debu dingin yang ditemukan Spitzer tengah mengorbit 61 Vir mengindikasikan adanya hubungan kemiripan antara Matahari dan 61 Vir. Hal ini dibuktikan oleh Eugenio Rivera, peneliti postdoctoral di UCSC melalui hasil perhitungan komputasi yang ia lakukan. Dalam simulasi numerik yang dilakukan Rivera, ia menemukan bahwa dunia yang bisa dihuni sepeti Bumi sangat mungkin ada di area yang belum dijelajahi di 61 Vir. Area yang ia maksut adalah area di antara planet yang ditemukan Vogt dan piringan debu di area terluar sistem 61 Vir.

Baca juga:  Menjaga Potensi Kehidupan di Planet Lanjut Usia

Orbit planet-planet dalam sistem keplanetan 61 Virgnis. Kredit : Earthbound Planet Search
Orbit planet-planet dalam sistem keplanetan 61 Virgnis. Kredit : Earthbound Planet Search

Simulasi pola temperatur pada atmosferik global planet yang baru ditemukan di 61 Virginis. Pola alirannya menunjukkan kemiripan dengan pola di planet Venus. Kredit : J. Langton, Principia College.
Simulasi pola temperatur pada atmosferik global planet yang baru ditemukan di 61 Virginis. Pola alirannya menunjukkan kemiripan dengan pola di planet Venus. Kredit : J. Langton, Principia College.

Pengamatan dan studi lanjut sistem 61 Vir ini akan dilakukan dengan menggunakan Automated Planet Finder (APF) Telescope, teleskop baru yang sedang dibangun di Lick Observatory, Mount Hamilton dekat San Jose

Sistem Keplanetan HD1461

Sistem kedua yang ditemukan mengindikasikan keberadaan planet super Bumi dengan massa 7,5 massa Bumi yang sedang mengorbit bintang HD 1461, bintang lainnya yang hampir bisa dikatakan sebagai kembaran Matahari. HD 1461 merupakan bintang yang berada pada jarak 76 tahun cahaya dan berada di rasi Cetus. Bintang ini bisa terlihat dengan mata bugil saat malam menjelang pada kondisi langit yang sangat gelap.

Selain planet super Bumi tersebut, diperkirakan sistem ini masih memiliki 2 planet tambahan lainnya. Planet HD 1461b dengan massa 7,5 massa Bumi merupakan planet dengan massa menengah antara massa Bumi dan Uranus. Dan yang masih belum terpecahkan adalah, apakah planet ini merupakan planet serupa Bumi yang sebagian besar merupakan batuan dan besi ataukah seperti Uranus dan Neptunus yang sebagian besar terdiri dari air.

Penemuan Yang Menakjubkan
Planet-planet bermassa rendah tersebut bisa ditemukan berkat penggabungan data dari AAT dan teleskop Keck sehingga pendeteksia planet bermassa super Bumi itu bisa dimungkinkan. Planet dalam di sistem 61 Vir merupakan planet dengan sinyal planetari dengan amplitudo yang paling rendah. Kombinasi data pengamatan AAt dan Keck teleskop inilah yang memungkinkan tim peneliti bisa memastikan keberadaan planet-planet bermassa rendah tersebut.

Pendeteksian planet di 61 Vir dan HD 1461 membawa manusia pada pemikiran baru terkait dunia extrasolar planet. Semenjak tahun 1995, keberadaan planet yang mengorbit bintang sudah terbukti merupakan hal umum yang bisa ditemukan. Kini, pernyataan itu harus sedikit diubah karena indikasi penemuan exoplanet menunjukkan setengah dari Bintang di sekitar Matahari memiliki planet yang massanya sama atau sedikit lebih rendah dari Neptunus.

Atau dengan kata lain, jika dulu planet gas seukuran Jupiter adalah hal umum, maka sekarang planet super Bumi juga menjadi obyek yang ada di dalam sistem keplanetan sebuah bintang. Kenyataan lain juga datang seiring dengan perkembangan teknologi. Gregory Laughlin, salah satu penemu exoplanet menyatakan jika dulu pengamatan planet-planet seukuran Bumi hanya bisa dilakukan dengan teleskop landas angkasa, maka kini teleskop landas Bumi pun sudah mampu menemukan planet dengan potensi memiliki kehidupan.

Di masa depan… bisa jadi kita akan menemukan saudara kembar Bumi di sebuah sistem keplanetan lain. Tak ada yang tak mungkin bukan?

Sumber : UCSC

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini