fbpx
langitselatan
Beranda » Mengapa Mengamat Gerhana?

Mengapa Mengamat Gerhana?

Mengapa mengamat gerhana? Tanyakan pada puluhan orang yang mengamat gerhana Matahari cincin di Mercusuar Anyer, 26 Januari 2009 yang baru lalu. Tentunya akan ada puluhan versi jawaban, tetapi ini bukanlah sebuah reportase pengamatan gerhana dari situs tersebut ataupun jajak pendapat tentang mengapa mengamat gerhana, tetapi pelajaran apa yang bisa kita dapatkan dari pengamatan gerhana massal tersebut.

Mercusuar Anyer. kredit : Nggieng
Mercusuar Anyer. kredit : Nggieng

Pengamatan Gerhana Matahari Cincin di Mercusuar Anyer dihadiri banyak sekali peminat, dengan tujuan dan latar belakang yang berbeda-beda. Dari yang serius, sekedar berlatih, ingin tahu, menikmati keindahan, liputan berita, sampai dengan pengamatan untuk penelitian. Sebut saja, seperti LAPAN yang tentunya merupakan tanggung-jawab ilmiah lembaga untuk mengamati fenomena tersebut, sebagai sebuah fenomena antariksa. Ada juga Forum Guru-Guru Pembina Astronomi Bandung yang memang ingin mempelajari ilmu pengetahuan dari fenomena gerhana, atau Rukyatul Hilal Indonesia dalam expedisi Ring of Fire Eclipse Expeditions, yang tidak hanya mengamati gerhana guna penentuan waktu, tetapi juga wujud ucapan syukur atas fenomena yang indah pemberian Yang Maha Kuasa. Belum lagi banyak reporter, TV & cetak, keluarga, dari anak-anak sampai dewasa, sekedar peminat, bahkan dari luar negri pun hadir, dari negeri tetangga, Malaysia datang tim NETT (National Eclipse Tracker Team/Tim pemburu Gerhana Nasional), bahkan jauh-jauh dari Amerika, Prof. Jay Pasachoff (Pimpinan dari himpunan peneliti Gerhana IAU (Ikatan Astronom Internasional)) bersama timnya, datang hanya untuk sekedar berlatih memotret gerhana. Tentunya sebuah kegiatan yang sangat menarik.

Pengamatan publik di Anyer. kredit : nggieng
Pengamatan publik di Anyer. kredit : nggieng
Berbagi kegembiraan dengan anak. Kredit : nggieng
Berbagi kegembiraan dengan anak. Kredit : nggieng
Forum Guru Astronomi Bandung turut dalam pengamatan gerhana. Kredit : Nggieng
Forum Guru Astronomi Bandung turut dalam pengamatan gerhana. Kredit : Nggieng
Pengamatan dengan Binokular. Kredit : Nggieng
Pengamatan dengan Binokular. Kredit : Nggieng
Sholat gerhana di lokasi. Kredit : Nggieng
Sholat gerhana di lokasi. Kredit : Nggieng

Karena gerhana yang baru saja terjadi adalah unik karena melewati wilayah Indonesia saja, tentu saja perhatian dunia (khususnya pemerhati langit) pada waktu itu tertuju ke Indonesia. Tentunya banyak laporan atau berita mengenai gerhana bisa diperoleh dari berbagai sumber. Dan Anyer bukanlah lokasi yang ideal, karena hanya 2 menit puncak gerhana, dibandingkan dengan 6 menit di daerah pusat (sekitar Lampung). Tetapi, bukan itu yang terpenting. Baik bagi ilmu pengetahuan maupun pelajaran-pelajaran apa yang kita peroleh dari gerhana.

Untuk sebuah pembelajaran ilmiah, saya sempat berdiskusi dengan pak Pasachoff, saya menanyakan, kenapa beliau tidak keberatan dengan pengamatan hanya dua menit? Padahal beliau sebagai seorang pakar gerhana? Menurut beliau, dua menit saja sudah cukup. Betul sekali, untuk mempelajari ilmu pengetahuan, tidak pernah kurang, atau lebih, fenomena alam akan selalu terjadi bagaimanapun, walau sekejap, dua menit, tetapi yang paling penting adalah, bisa tidak kita memperoleh manfaat dari fenomena yang sudah tersedia itu? Apabila kita malas belajar, bahkan gerhana satu jam pun tidak akan pernah membuat kita belajar, tetapi apabila kita rajin, bahkan dua menit saja sudah mendapatkan banyak sekali pengetahuan, kembali pada kita untuk mempelajari fenomena secara sungguh-sungguh.

Baca juga:  LS Trivia: Waktu Gerhana Matahari Cincin 2019 dari Berbagai Kota di Indonesia

Bahwa gerhana sebagai sebuah fenomena alam telah menjadi jembatan bagi persahabatan dan perdamaian. Gerhana yang baru lalu tersebut bertepatan dengan Tahun Baru Cina, biasa disebut sebagai Gong Xi Fa cai, dan saya dapatkan bahwa banyak sahabat yang orang Cina, alih-alih berkumpul dengan keluarga untuk merayakan tahun baru, malah memilih untuk pergi mengamat, hanya untuk mendapatkan fenomena yang sesaat itu, bahkan yang harus jauh-jauh dari rumahnya. Demikian juga persahabatan, baik dengan kawan lama ataupun dengan teman-teman baru dari luar negri. Gerhana tidak memandang batas negara, atau suku. Gerhana adalah fenomena yang menarik untuk dinikmati bersama-sama.

Demikian juga seperti sejarah telah mencatat, gerhana telah menyatukan perbedaan antara Jerman dan Inggris, ketika perang dunia pertama, walaupun secara politik terjadi perang, tetapi pemahaman akan ilmu pengetahuan mampu melampaui perbedaan itu, bahkan membuka jalan pada terobosan terbesar dalam ilmu pengetahuan, ketika fenomena gerhana tahun 1918, secara empiris pengamatan Eddington menunjukkan bahwa teori Relativitas Einstein itu benar, dan persahabatan antara Einstein yang orang Jerman dan Eddington yang orang Inggris telah melampaui perbedaan politik kedua negara. Film Einstein & Eddington telah saya review di sini.

Tentunya ada banyak banyak cara untuk menikmati keindahan sebuah fenomena, sekaligus sambil mempelajari sesuatu. Bagi penulis pribadi, fenomena gerhana yang baru lalu merupakan momen yang tepat untuk mempelajari perubahan spektrum (fenomena pelangi) ketika cahaya Matahari terhalangi oleh piringan Bulan, hasilnya dapat dilihat pada film youtube berikut.

Tetapi dari itu semua, yang paling penting adalah, setiap fenomena alam yang terjadi, baik itu sesaat atau lama, selalu membawa pesan yang penting bagi kita umat manusia, tinggal bagaimana kita berusaha untuk mempelajari itu dan mendapatkan manfaatnya bagi kita. Langit adalah rahasia alam yang sangat besar, yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa dengan segala fenomena-fenomenanya, maukah kita mempelajarinya? Selamat menikmati Tahun Astronomi 2009!

GMC Anyer
GMC 2009 dari Anyer. Kredit : Nggieng

disarikan dari It’s a Gong Xi Fa Cai Eclipse

Avatar photo

Emanuel Sungging

jebolan magister astronomi ITB, astronom yang nyambi jadi jurnalis & penulis. Punya hobi dari fotografi sampe bikin komik, pokoknya semua yang berhubungan dengan warna, sampai-sampai pekerjaan utamanya adalah seperti dokter bedah forensik, tapi alih-alih ngevisum korban, yang di visum adalah cahaya, seperti juga cahaya matahari bisa diurai jadi warna cahaya pelangi. Maka oleh nggieng, cahaya bintang (termasuk matahari), bisa dibeleh2 dan dipelajari isinya.

1 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini

  • Q pRnh bc di bku skul ktanya kemnculan gerhana tuch juga dipengaruhi oleh perbedaan frekuensi pada periode 19, teyuz periode 19 tuch p Z???/