fbpx
langitselatan
Beranda » Sejarah Masa Lalu Vulkanik di Mars dan Masa Depannya

Sejarah Masa Lalu Vulkanik di Mars dan Masa Depannya

Sejarah Mars mulai diungkap secara perlahan dari pembentukan kawah yang terjadi di permukaan planet tersebut. Dalam perjalanannya, Mars telah berhasil melalui sejumlah babak letusan gunung api yang sangat berat yang terjadi di planet tersebut. Babak yang mengerikan dalam perjalanan Mars ini memuntahkan lava dan air ke permukaan Mars, dan kemudian mengeras membentuk permukaan yang sekarang kita lihat di Mars.

Daedalia Planum. Kredit Gambar : ESA

Hasil analisis yang dilakukan dari foto-foto yang dihasilkan High Resolution Stereo Camera (HRSC) pada Mars Express mengungkap sejarah aktivitas geologi planet merah itu. Penentuan era yang pernah ada di Mars untuk sebagian besar area bisa dilakukan, selain itu kejadian pembentukan permukaan baru juga bisa diketahui. Pembentukan permukaan baru terjadi dari erupsi vulkanik yang menyebarkan lava di sepanjang permukaan planet.Pembentukan ulang permukaan Mars tidak sama dengan di Bumi. Di Bumi prosesnya relatif tetap, sedang Mars mengalami perubahan itu dalam 5 kali aktivitas vulkanik besar-besaran yang mengakibatkan terjadinya kerusakan di planet tersebut. Diperkirakan aktivitas vulkanik tersebut terjadi setelah fasa awal planet yang lebih hangat dan basah, sekitar 3800 juta tahun yang lalu. Dianatara babak tersebut planet Mars relatif lebih tenang.

Kelima aktivitas vulkanik yang terjadi dalam sejarah Mars dimulai 3500 juta tahun lalu kemudian diikuti kejadian berikutnya pada 1500 juta tahun lalu, 400 – 800 juta tahun lalu, 200 juta tahun lalu dan yang terakhir terjadi sekitar 100 juta tahun lalu. Era vulkanik ini ditentukan dari perhitungan jumlah kawah yang terdapat di permukaan Mars. Idenya sederhana, semakin tua permukaan, maka akan semakin banyak kawah yang terakumulasi disitu sebagai akibat tabrakan meteorit berbagai ukuran di sepanjang sejarah Mars.

Kronologis di Mars. Kredit Gambar : ESA

Memang metode tersebut masih diperdebatkan keakuratannya karena bagi beberapa peneliti, kawah-kawah kecil tidak dihasilkan oleh meteorit namun oleh batuan Mars yang terlontar ke permukaan akibat tabrakan tunggal yang besar. Namun hasil pengamatan selama 7 tahun dari foto yang dihasilkan Mars Orbiter Camera (MOC) pada Mars Global Surveyor milik NASA menunjukan kawah baru terjadi terus pada permukaan Mars sepanjang waktu tersebut.Dengan demikian laju rata-rata pembentukan kawah di masa sekarang bisa dikalkulasi dari pengamatan tersebut. Dan ternyata laju tersebut tidak jauh berbeda dari yang dihasilkan pada data Mars Express.

Sepanjang babak vulkanik, lava yang dihasilkan dari letusan mengalir menutupi permukaan Mars. Pemanasan internal yang dihasilkan oleh aktivitas vulkanik juga menyebabkan air meledak keluar sehingga terjadi banjir dalam skala yang besar.

Hasil analisa pemodelan komputer menunjukan Mars saat ini sedang berusaha untuk menyeimbangkan sistem plat tektoniknya. Di Bumi, kerak yang patah akan berubah secara perlahan menjadi plat tektonik yang bergerak. Di Mars, babak letusan gunung api menunjukan kalau kondisi plat tektonik hampir bisa dicapai oleh planet merah tersebut. Karena itu tampaknya fasa letusan gunung api ini belumlah selesai di Mars.

Baca juga:  Fenomena Langit Bulan Februari 2021

Interior Mars juga menunjukan kalau planet ini belumlah dingin, karena itu letusan gunung api masih akan terjadi lagi. Dengan dmeikian sejarah yang diungkap di Mar oleh Mars Express bukanlah sejarah dari sbeuh planet mati. Bahkan, Mars Express justru memperlihatkan adanya lokasi dengan aktivitas yang maish belum diketahui dan bisa jadi meledak menjadi sesuatu yang spektakuler.

Sumber : Press Rilis ESA

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

3 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini